Jangan Sampai Pembangkit Listrik Ini ada Di Singapore
Sebuah perusahaan pembangkit listrik tenaga surya Ivanpah Solar telah membangun ladang pembangkit listrik terbesar di dunia, seluas 3.500 hektar dengan total 170.000 cermin kaca untuk mentenagai listrik sebanyak 140.000 rumah di Kalimalang ... eh .. maaf maksudnya di Kalifornia.
Investasi solar panel yang menghabiskan biaya sebesar Rp. 29.3 triliun ini bukan menggunakan photovoltaic solar panel, akan tetapi mereka menggunakan KACA untuk membangkitkan panas dan menyalurkannya pada sebuah silo power plant yang berisi air untuk dipanaskan dengan energi panas matahari dari 170.000 kaca tersebut agar menumbukan uap untuk memutar turbin yang kemudian menhadilkan listrik.
Namun hal tersebut sangat membahayakan ekosistem lokal dan global, karena dengan kaca yang di hadapkan ke matahari tentunya akan menambah ruang panas disekeliling wilayah tersebut dan juga di udaranya, dimana migrasi burung dapat terancam karena para burung yang melintas wilayah tersebut bisa hangus terbakar.
Sayangnya para penduduk disana mendukung penggunaan lahan padang pasir tersebut untuk produksi energi terbarukan, mungkin mereka belum merasakan jika matahari disekitar wilayah tersebut tertutup oleh awan yang disebabkan oleh emisi uap dari kaca tersebut yang tidak mereka pikirkan sebelumnya.
Nah untuk para calo data center di Singapore, sebaiknya lebih berhati-hati lagi adalam memilih perusahaan penyedia fasilitas data center.. jangan asal pilih sebab bisa jadi nanti anda turut merusak lingkungan. Dan jangan sampai pembangkit listrik seperti ini ada di Indonesia, Singapore, Malaysia dan di wilayah manapun.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar dan Paling Tidak Ramah Lingkungan
Investasi solar panel yang menghabiskan biaya sebesar Rp. 29.3 triliun ini bukan menggunakan photovoltaic solar panel, akan tetapi mereka menggunakan KACA untuk membangkitkan panas dan menyalurkannya pada sebuah silo power plant yang berisi air untuk dipanaskan dengan energi panas matahari dari 170.000 kaca tersebut agar menumbukan uap untuk memutar turbin yang kemudian menhadilkan listrik.
Namun hal tersebut sangat membahayakan ekosistem lokal dan global, karena dengan kaca yang di hadapkan ke matahari tentunya akan menambah ruang panas disekeliling wilayah tersebut dan juga di udaranya, dimana migrasi burung dapat terancam karena para burung yang melintas wilayah tersebut bisa hangus terbakar.
Sayangnya para penduduk disana mendukung penggunaan lahan padang pasir tersebut untuk produksi energi terbarukan, mungkin mereka belum merasakan jika matahari disekitar wilayah tersebut tertutup oleh awan yang disebabkan oleh emisi uap dari kaca tersebut yang tidak mereka pikirkan sebelumnya.
Nah untuk para calo data center di Singapore, sebaiknya lebih berhati-hati lagi adalam memilih perusahaan penyedia fasilitas data center.. jangan asal pilih sebab bisa jadi nanti anda turut merusak lingkungan. Dan jangan sampai pembangkit listrik seperti ini ada di Indonesia, Singapore, Malaysia dan di wilayah manapun.
Komentar
Posting Komentar
trims komentarnya .. kita moderasi dulu ya ..