9 Ciri Tipe Orang yang Suka Ber-Kamuflase

Kamuflase adalah suatu penyamaran untuk beradaptasi pada lingkungan. Terkadang ada orang yang sadar sedang berkamuflase dan ada juga yang tidak sadar berkamuflase dan ini yang cukup berbahaya. Alasan seseorang berkamuflase sebetulnya hanya untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan terkadan agar supaya kelangsung hidup bersosialnya dapat berlanjut atau tidak ter-eleminasi.

Baiklah saya coba bahas ciri dan tipe orang yang suka ber-kamuflase supaya kita bisa tetap sadar dan mengenal diri kita sendiri.

9 Ciri Tipe orang yang suka berkamuflase

  1. Sombong, untuk dapat bertahan dengan jati dirinya yang menuntut standar lebih tinggi atau angkuh, maka harus di poles dengan kamuflase .. misal basa basi. Basa basi ini bisa dalam bentuk bahasa gaul yang diterima lingkungannya dan bisa juga basa basi dalam pernyataan-pernyataan.
  2. Pintar Berbohong, sering secara sembunyi-sembunyi menyimpan sesuatu walau ke orang terdekat, pasangan hidup dan keluarganya.
  3. Boros, alias tidak bisa mengendalikan pemasukan dengan pengeluaranya. Hal ini dilakukan karena pikirannya lebih disibukkan dengan keinginan yang didasari oleh bawah sadarnya untuk tetap eksis dalam dunia pergaulannya atau lingkungan yang menurutnya penting untuk dipertahankan.
  4. Mudah dibujuk dengan iming-iming. Contoh: seorang istri yang dilarang bekerja dengan pertimbangan suaminya masih sanggup memberikan nafkah, namun dibujuk secara laten oleh orang tuanya yang punya obsesi menjadi wanita karir yang sukses berat sehingga dirasa perlu obsesinya itu dilakukan oleh anaknya yang nota bene sudah menjadi istri seseorang dengan cara "nanti kamu bisa begini dan begitu .. enak lhoo" perhatikan kata nanti, nanti adalah sesuatu yang belum nyata sedangkan hidup harus menghadapi kenyataan bukan ?
  5. Sangat Mudah Paranoid. Berhubung sering berkamuflase maka lebih sulit untuk menilai suatu keadaan yang selalu dinamis di sekitarnya. Begitu dihadapi dengan keadaan harus memilih dan pilihan itu akan terlihat seakan-akan baik semuanya atau buruk semuanya. Pusing kan ?? 
  6. Sulit Membuat Keputusan. Terkadang begitu membuat keputusan yang dianggap jalan yang diyakini benar dan tepat untuk dirinya, maka keputusan tersebut membuat hidupnya hancur berantakan, padahal hatinya secara fitrah sudah menunjukan keputusan sebaliknya lah yang baik bagi dirinya dan orang lainnya.
  7. Kurang bisa Objektif. Berhubung sering berkamuflase baik disadari atau tidak, jika dihadapi suatu masalah yang mana tidak ada tempat untuk berkamuflase maka biasanya orang yang suka berkamuflase ini akan berpikir "Saya Benar dan Anda Salah" atau sebaliknya, padahal masalah yang di hadapi bukan masalah siapa yang benar dan siapa yang salah. Otomatis jika orang ini bekerja maka akan cendrung rendah kinerjanya.
  8. Mudah Menyerah dan Cendrung lari dari tanggung jawab. Baik dalam perbedaan pendapat maupun dihadapi suatu pilihan, maka kemampuan berpikirnya akan terhambat dan sering mengambil keputusan yang membuat hancur atau kehilangan sehingga banyak orang menjadi susah. Atau lebih suka memilih Win Loose artinya dia harus menang dan orang lain kalah sedangkan kemenangan yang dia anggap sebetulnya juga kegagalan atau kelalahan, tidak pernah terpikirkan untuk sama sama menang atau ambil bagaimana baiknya dan jika mengemukakan ide win win maka itu hanya basa basi saja .. alias kamuflase lagi :d
  9. Provkatif, sering mengadu-domba baik disadari maupun tidak. Orang yang terbiasa berkamuflase secara bawah sadarnya biasanya tidak dapat menyadari bahwa sudah mengadu domba banyak orang, hal ini juga biasanya disebabkan karena memiliki pengalaman masa kecil yang buruk, contohnya: memergoki orang tuanya selingkuh dan melaporkan ke orang tuanya yang satunya lantas orang tuanya bercerai, maka orang ini sulit untuk membuat suatu keputusan yang tepat dan cendrung akan mengambil jalan termudah yakni dengan mengadu domba orang saja sekalian .. karena pengalaman mengajarkannya bahwa ujung-ujungnya dia akan jadi yang disalahkan. Orang seperti ini adalah korban kelakuan bejat orang tuanya.

Orang yang sering berkamuflase pada tingkatan yang parah akan semakin sulit beradaptasi dilingkungannya, dan jika sudah mengalami hal seperti itu maka biasanya jadi sering berbicara sendiri karena alam pikiran yang tak tertahankan karena tidak ada orang yang peduli dengan pemikirannya.

Salah satu penyebab orang sering berkamuflase selain pengaruh alam bawah sadar pada fase perkembangan pribadi dan mentalnya, juga sering disebabkan karena rasa iri dan rasa hebat yang berlebihan. Popularitas merupakan dambaan orang yang sering berkamuflase, mungkin kita bisa lihat artis-artis yang sok berbahasa Inggris dan percaya diri walau salah, ini tujuannya untuk menyamarkan tingkat intelektualitasnya agar dapat lebih "dianggap" sehingga keinginannya yang tersembunyi dapat diraih, sayangnya saja.. keinginan yang dimiliki oleh orang yang sering berkamuflase lebih banyak tidak jelasnya ketimbang jelasnya sehingga hasilnya adalah kegagalan dan sia-sia.

Terkadang kita menganggap pendidikan formal merupakan kendaraan untuk bisa hidup menjadi orang yang lebih intelek dan lebih maju. Hanya saja jika pendidikan formal dimengerti hanya sebatas untuk pencapaian karir, ekonomi, dan gaya hidup modern maka ini sama saja kita sudah ber-kamuflase .. sedangkan jika di hadapi dengan masalah-masalah lainnya yang mana tidak dipelajari di pendidikan formal .. maka kamuflase lah jalan pilihan yang termudah.

Orang tua yang terobsesi dengan kehidupan Modern akan cendrung lebih memprioritaskan pendidikan formal ketimbang pendidikan agama. Sedangkan pendidikan formal itu merupakan turunan penjabaran yang sudah panjang sejarahnya dan berasal dari Al-Qur'an dan Hadist .. maka jika dituntut untuk hidup sesuai aturan dan tuntunan agama yang mana untuk kebaikan dirinya juga .. maka orang tua yang kamuflasenya sudah terlalu dalam akan menganggap hal tersebut adalah kampungan, kuno, kolot, fanatik, dan gak modern. Padahal yang menetapkan aturan tersebut adalah yang menciptakan dirinya sebagai manusia .. meniupkan ruh yang suci sesuai fitrah .. dan aturan tersebut juga untuk tetap turut menjaga keseimbangan hidupnya dan kehidupan disekitarnya. Disinilah asal muasalnya apatisme dan ketidak pedulian sosial, artinya kita bermegah-megahan sedangkan sekeliling kita masih melarat.

Contoh: Ratu Atut, Gubernur Banten. Pakai pakaian yang harganya ratusan juta, sementara rakyatnya masih ada yang miskin, walaupun pakaian itu dibeli sendiri atau dibelikan orang lain, tetap saja namanya apatis dan inilah salah satu contoh akibat sering berkamuflase. Tetap saja walau kaya raya dan berkedudukan tinggi di negara ini .. aura kampungannya tetap lengket. (Mau tuntut saya silahkan,insya Allah akan semakin terbukti kepicikannya, kalau gak berhasil tuntut akan saya tuntut balik Triliunan dan uangnya untuk dibagi-bagiin ke warganya setelah dikeluarkan biaya operasional dalam upaya hukum, jika gak tuntut saya berarti sudah mengakui bahwa apa yang dilakukannya adalah salah dan wajib minta maaf ke warganya karena sudah banyak orang yang terluka hatinya terutama pemilihnya yang kehidupannya masih melarat).

Orang yang sering berkamuflase biasanya juga stereotip, misal lihat di TV ada kasus rumah tangga yang menawaskan salah satu atau semua keluarganya lantas lupa berlindung dan berserah diri kepada Allah Ta'ala dan jadi paranoid. Atau bisa juga melihat siaran TV baik berita atau sinetron lantas diatas kepalanya ada "lampu menyala" alias sering mendapat ide atau ilham dari sinetron ...  bukan berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits. Walau sering baca Al-Quran, kemungkinan orang yang sering berkamuflase akan lupa untuk mencari rujukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi ke Al-Qur'an dan Al-Hadist.

Obatnya:
Walaupun begitu, orang yang suka berkamuflase adalah orang yang wajib kita tolong. Dengan mengenal hakikatnya sebagai manusia, mengenalkannya pada ajaran tuntunan agama maka insya Allah lambat laun akan menjadi seseorang yang tulus dan baik ke dirinya sendiri maupun ke lingkungan sekitarnya, sehingga lebih peka dengan keadaan disekitarnya dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah atau cobaan.

Semoga bermanfaat ..  

Komentar

  1. cara menghilangkan dari kamuflase ?

    BalasHapus
  2. Orang yang suka berkamuflase cenderung memiliki kepribadian ganda...penuh dgn sandiwara....sangat lihai bersilat lidah...gampang mengelabui org...memiliki rasa iri yg tinggi tanpa mengenal siapa orgx meskipun itu dgn pasangan skalipun...pasangan bida sj dijadikan saingan...sangat pandai berbohong & berkelit dari perbuatannya...mudah mengelabui org.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ada di fase ini selalu menunjukkan sifat kamuflase pada orang tertentu dengan dasar "mencari tau sifat orang lain" meskipun ada si2 negatifnya selagi tidak merugikan orang lain kenapa tidak? singkatnya setelah saya dapat apa yg saya cari dri mreka dan mmbuat sya tdk nyaman yaudah balik lagi ke jati diri saya sbnarnya. Dan mmg saat ngelakuinnya saya juga gk nyaman jatuhnya malah ilfiel sama diri sendiri but it's okay sifat sperti itu jgn terapkan di khidupan sehari2 ckup untuk hal penting sja. Misal saya yg pngen cari tau sifat org yg akan jdi bagian dari kluarga.

      Hapus

Posting Komentar

trims komentarnya .. kita moderasi dulu ya ..

Postingan populer dari blog ini

Hukum Istri Meninggalkan Rumah Saat ada Masalah dengan Suami

Bakso di Ciracas yang Paling Enak dan Populer