Hidup di Jalan Allah itu Seperti Apa ?

Mungkin banyak diantara kita para muslimin dan muslimat yang serring timbul pertanyaan tersebut.. "Hidup di jalan Allah itu Seperti apa ?" dan sebagai muslim tentunya kita harus mengikuti Al-Qur'an dan Hadist.

Contoh Rosulullah (S.A.W) dan para Sahabat hidup di jalan Allah
Banyak sekali hadist yang menggambarkan kehidupan Rosulullah dan para sahabat serta para pemeluk agama Islam yang pertama-tama yang sangat di cintai oleh Alla Ta'ala seperti yang di jelaskan di Al-Qur'an.

Namun banyak kisah yang sangat menyedihkan.. ya memang hidup di Jalan Allah itu akan selalu di uji, lantas modal mereka para kekasih Allah itu apa selain keimanan dan kecintaan terhadap Allah ?

Jika kita amati, modal mereka memang hanya Tauhid, dan kecintaan terhadap Allah itulah modal mereka, tidak ada yang lain selain itu. Dan untuk menuju tauhid bahkan sebelum menuju keimanan itu ada 3K, yakni kejujuran, kesederhanaan, kesabaran

Kejujuran

yang diperlukan untuk dapat menerima petunjuk dan hidayah dari Allah Ta'ala. Tanpa kejujuran, keimanan kita bisa jadi hanyalah sebuah "keimanan fatamorgana" atau belum benar-benar beriman. Dengan kejujuran kita akan jujur dengan apa yang kita lihat, dengar, pikir dan rasakan.
Contohnya : kita tiap hari melihat bintang di langit, alam semesta ini diatur sedemikian rupa dan berada pada garis edarnya masing-masing sesuai dengan yang di jelaskan di salah satu surat Yasin, dan sebegitu luasnya galaksi yang kita kenal ini dan dijelaskan di Al Qur'an bahwa jika terjadinya kiamat nanti - langit akan di lipat seperti lembaran kertas, dari sini kita dapat jujur dalam melihat dan berpikir, sehingga akan terbentuk suatu pemikiran baru yakni: sebesar apa Allah, dan Allah tidak menciptakan sesuatu selian Dialah sebaik-baik pemelihara yang Maha Besar, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dari sinilah kita dapat lebih menakar Allah Ta'ala dengan takaran yang lebih sesuai, karena kemusryikan itu diawali dengan tidak menakar Allah sebagaimana mestinya.
Tanpa kejujuran, bisa jadi seseorang menyelewengkan amanah, baik itu pejabat, suami, istri, anak, karyawan, bos, dan lainnya. Kebohongan adalah suatu cara untuk menyulitkan diri sendiri, karena menghadapi masalah dengan kebohongan sama saja berusaha meyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah lainnya.

Kesederhanaan

Rosululloh Muhammad S.A.W, selalu mencontohkan kesederhanaan dan dengan ini beliau sangat merendahkan diri terhadap Allah serta bersyukur dan juga menolong orang lain atau bersedekah. Baju beliau selalu itu saja, padahal beberapa tahun di akhir-akhir hayatnya beliau juga dalah seorang Raja dari sepertiga Dunia.
Dari hal itu seharusnya kita sudah dapat pelajari bahwa, kesederhanaan itu merupakan suatu sikap mental yang kuat dan membentuk pola pikir yang sukses di dunia dan juga selalu mengundang rasa syukur.
Contoh: Disaat kita sedang di uji dengan kelebihan harta maka pada umumnya kita sering ingin beli ini itu. Keinginan itu adalah hawa nafsu, dan ketika kita di uji dengan kesempitan harta maka setelah kita ikuti hawa nafsu beli barang ini itu yang bisa jadi tidak terlalu kita butuhkan maka kita akan menyesal dan mengadu lagi ke Allah, kenapa ujian ini di timpakan ke kita ? padahal Allah akan menguji kita dengan kesempitan dan kelapangan dan ujian Allah itu selalu bermaksud baik, dan merupakan pengajaran langsung dari Allah yang Maha Penyayang, sebelum kita di uji yang terakhir dengan sakratul maut.
Namun jika kita berhasil menahan keinginan, kita simpan sebagian harta kita dan kita belanjakan secukupnya untuk apa yang benar-benar bermanfaat dan kita perlukan, dan kita keluarkan sebagian untuk orang lain yang memerlukan, tentunya ini berarti kita mengambil jalan yang lebih mudah dalam hidup kita yaitu jalan ketaatan sesuai nafsu Mutmainah atau nafsu yang di Ridhoi oleh Allah Ta'ala, dan saat ujian kesempitan itu datang.. tentu kita tetap dapat bersyukur pada Allah, karena pada dasarnya adalah sangat banyak hal yang selalu bisa kita syukuri, hanya saja kita sangat memerlukan kepandaian dalam bersyukur.. untuk hal ini mari kita sering-sering berdoa agar diberikan petunjuk dan hidayah untuk dapat menjadi orang yang bersyukur, karena hanya Allah yang dapat menolong kita.
Dengan kesederhanaan, kita dapat terhindar dari pemborosan, boros itu temannya setan. Dan juga kita dapat terhindar dari kekikiran serta ketamakan yang merupakan penyakit yang hanya mendatangkan kehinaan di Dunia.
Gaya hidup berlebihan yang di dorong dengan rasa iri dan dengki terhadap kenikmatan orang lain dapat mendorong pada perilaku boros dengan kartu kredit, cicilan KPR rumah, cicilan kepemilikan Kendaraan, dan hal lainnya yang sudah terlalu banyak menimbulkan masalah dalam masyarakat baik dari segi berkehidupan keluarga bahkan sampai ada yang menjual diri untuk menutupi hutang yang terus bertambah karena denda alias bunga berlipat bahkan sampai bunuh diri.

Kesabaran

Kesabaran merupakan suatu sikap mental yang tebal dan pola pikir yang panjang jauh ke depan sampai ke Akhirat. Jika kita benar-benar percaya bahwa kita akan dibangunkan untuk hidup kembali di akhirat, maka kita akan selalu menahan diri dari hal-hal buruk.
Tanpa kesabaran, kita bisa saja meminjam uang ke bank yang jelas-jelas merupakan Riba dan hal yang bukan saja di larang Allah Ta'ala, tapi Allah akan memerangi para pelaku Riba.
Tanpa kesabaran, bisa saja kita pergi ke Dukun yang sekarang berkamuflase sebagai paranormal, ustad tapi memberikan ramalan kedepan alias mendahului Allah yang sudah di jelaskan larangan mendahului Allah di dalam Al Qur'an.
Tanpa kesabaran bisa saja kita berputus asa dari rahmat Allah, lantas berpaling kebelakang dari seruan Allah dan pamrih terhadap amal soleh yang pernah kita lakukan.
Tanpa kesabaran bisa saja kita menganiaya bahkan yang sampai membunuh orang lain.
Sabar itu bukan tidak marah, Rosululloh pun pernah marah akan tetapi jika mental kita sabar tentunya seperti Rosululloh bahwa marahnya hanya karena Allah dan tetap di jalur syari'at yang dibenarkan.Terkait pribadi, Rosululloh selalu bersabar, namun terkait pelanggaran terhadap syari'at dalam tingkatan tertentu Rosululloh marah karena peduli dan khawatir terhadap nasib si pelanggar tersebut nanti di Akhirat.
Kesabaran ini selalu merupakan hal yang diminta oleh para Kekasih Allah dalam menghadapi masalah berat di dunia baik dalam urusan dakwah maupun urusan hidup dan mati. Kesabaran dan keteguhan imanlah yang diminta oleh para Rosululloh.
Ujian hidup mendatangkan hikmah dan peningkatan kesabaran, untuk menghadapi ujian terakhir yaitu maut.
Hanya dengan kesabaran kita dapat tetap bertahan pada keimanan.

Al  - Qur'an Sumber Pengetahuan Alam Semesta
Bahwa nikmat yang tiada tara di dunia ini adalah nikmat sehat, nikmat iman dan islam. Dan hanya Nikmat iman dan islam yang kita bawa sampai ke akhirat. Allah menjanjikan surga yang mengalir sungai di bawahnya untuk orang-orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang hidup di Jalan Allah, hidup di jalan Allah harus jujur oleh karena itu harus BACA dan PELAJARI Al-Qur'an karena jika tidak maka bagaimana bisa taat ? sedangkan tidak tahu apa yang harus di taati ? Pendisikan agama islam di SD sampai Kuliah belum cukup untuk pelajari Al-Qur'an sedangkan kita di perintahkan BACA Al Qur'an.

Oleh karena itu, tidaklah mungkin seseorang mengatakan ingin hidup di jalan Allah akan tetapi jarang baca Al Qur'an. Hidayah tidak begitu saja didapat, namun harus di raih, raihlah dengan kejujuran dan kesabaran, sederhanalah agar dapat selalu bersyukur.
 
Wallahu a'lam bishawab 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Ciri Tipe Orang yang Suka Ber-Kamuflase

Hukum Istri Meninggalkan Rumah Saat ada Masalah dengan Suami

Bakso di Ciracas yang Paling Enak dan Populer