Fenomena Akibat Politik Pencitraan 2014

Kalau kita ngikutin ke kemusyrikan .. anak cucu kita bisa kena susah .. kalau kita ikutin ketauhidan .. mudah2an anak cucu kita terjaga keselamatannya ... sekarang kalau kita sebagai pemimpin dan benar2 seorang pemimpin .. mo pasang badan di kemusyrikan yang lebih "pendek" urusannya tapi kekal buruk akibatnya ... apa mo pasang badan ke yg butuh usaha keras dari waktu ke waktu tapi akibatnya kemungkinan bagus ? emang gak ada yang pasti .. apalagi kalau kebenaran cuma dari persangkaan .. bukan dari Al Qur'an .. makanya Al Qur'an itu IMAM yang baik... TV Berita aja yang sempat "plesetin" alias gak nyaring lagi tayangan nya (walau live harus tetap bisa saring)  ..

Pedangdut istri koruptor saja yang bilang Imam yang baik adalah suaminya yang sedang terjerat kasus Sapi Impor di KPK Tahun 2014.. padahal ini kurang tepat .. alias tanpa dasar yang kuat jika seorang suami dikatakan Imam yang baik .. bagaimanapun seorang suami adalah Imam bagi istri dan anaknya .. baik atau tidaknya tetap saja harus merujuk lagi ke Al Qur'an.

Kebenaran Berdasar Persangkaan

Ini adalah salah satu wujud nyata dari kemusyrikan, karena orang-orang yang menganut kebenaran berdasar persangkaan hanya akan menanggap benar apa yang menyenangkan hati mereka saja .. sedangkan apa yang menyesakkan hati mereka tolak dan buang jauh-jauh..  misal : Manusia Pasti Mati ... mereka tau itu benar adanya dan sudah di tetapkan dan dijelaskan melalui Al Qur'an .. akan tetapi manusia yang menolak kebenaran Al Qur'an tersebut akan mengatalan "Ah ngeri bos.. jangan omongin kematian ah .. seremmm.."

Maka mereka akan berbicara yang membuat hati mereka senang saja.. sungguh ini kalau tidak salah adalah termasuk orang-ornag yang akan merugi jika tidak sadar.

Kesemua itu karena politik pencitraan yang di contohkan oleh para pejabat 5 tahun terakhir ini  sejak tahun 2009, namun seharusnya kita dapa bijak menyikapi hal tersebut karena tiap-tiap jiwa hanya akan memikul dosanya sendiri.