Kelemah Lembutan Rasululloh Terhadap Musuh

Sekelumit tentang kelemahlembutan dari sudut pandang Islam

Mengapa Kelembutan Hati diperlukan ? karena di saat ini manusia berada di awan peradaban materialism, yang menghalangi manusia dari hangat dan pendarnya sinar yang memancarkan roh kehidupan jiwa. Hati menjadi kaku, tak ada lagi belas kasih, hati tertidur di tengah hiruk pikuknya semangat menjunjung duniawi, sehingga tidak lagi terdapat keberadaan riil serta peran praktis bagi kelemahlembutan, keluwesan dan elemen-elemen spiritual lain dalam realitas kehidupan.Peradaban materialism yang kaku, mengedepankan ego, kerakusan dan kekasaran…membuat kita harus beerpaling kepada ajaran Islam yang memupuk roh saling kasih sayang, saling berhubungan dan saling mengutamakan, mendidik manusia atas dasar akhlak mulia dan mengarahkan manusia kepada kasih sayang, kebaikan, saling pengertian, kebebasan berkehendak dan bebas memilih.

DEFINISI LEMAH LEMBUT

Lemah lembut lawan dari “kekerasan”, yang berarti kemudahan dalam urusan dan keleluasaan dalam mencapainya. Berasal dari kara Ar-rifqu (lemah lembut), yang berarti kelunakan, kehalusan, dan kemudahan.
Lemah lembut akan sangat berperan penting bagi kehidupan mukmin yang konsisten. Dan juga karena dengan lemah lembut berarti terwujud tampilan indah yang menunjukkan kebaikan dan keindahan jiwa, konsistensi diri serta kelurusan sepak terjang pemiliknya. Sikap lemah lembut tidak hanya ditujukan untuk orang lain saja, namun ia berasal dari dalam jiwa lalu mencakup pihak lain (individu dan masyarakat) untuk meyelenggarakan misi kebersamaan dalam tampilan yang paling menawan.

LEMAH LEMBUT DALAM AL QUR’AN

Al Qur’an memuat banyak ayat tentang kelemahlembutan dengan redaksi yang beragam dan dengan tema yang beragam, antara lain :

1. Sikap lunak dan memaafkan (QS Ali Imran : 159)
Sikap lunak dalam menjalin hubunngan adalah kelemahlembutan, ayat ini memerintahkan kepada Rasulullah agar dalam dakwah kepada kaum non muslimin diberikan hujah dan bukti-bukti serta kehalusan akhlak dan kemuliaan perangai beliau.
Manusia memerlukan naungan yang penuh kasih, perhatian yang lebih, keceriaan yang lembut, kasih sayang yang merangkul mereka, kesabaran yang luas dalam menghadapi kebodohan, kelemahan dan kekurangan mereka. Manusia membutuhkan hati yang lapang, yang sanggup memberi mereka, bukan menuntut perhatian mereka, menampung keluh kesah mereka, tidak membebani, penuh perhatian, kelembutan, kebaikan, cinta dan keridhaan.
2. Rendah Hati (QS: Al Hijr:88)
….dan rendahkanlah sayapmu terhadap orang orang beriman…..
Bersikaplah lunak dan lemah lembut kamu terhadap mereka (kaum mukmin)
Sabda Rasulullah : “ Yang paling aku cintai diantara kailian dan paling dekat kedudukannya dariku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya, yang bayangannya siap diinjak, yang supel dan mudah berkawan…”
3. Hamba hamba Allah yang baik (QS Al Furqan :63)
Ciri-ciri hamba Allah yang baik antara lain :
a. Berjalan di atas bumi dengan tenang, rendah hati tanpa keangkuhan dan kecongkakan. Al Qur’an melukiskan bahwa cara berjalan atau setiap gerakan adalah cermin kepribadian dan perasaan yang bersemayam dalam jiwa, jiwa yang stabil, tenang, serius dan bertujuan dapat dibaca dari cara berjalan pemiliknya.
b. Apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata kata yang baik
Seorang mukmin tidak akan mendebat si jahil (bodoh) dan tidak akan membenturkan si bodoh dengan argumentasi yang tidak mampu ia cerna dan pahami. Seorang mukmin akan berlaku lemah lembut sesuai dengan kadar kemampuan lawan bicaranya dan berbelas kasih akan kondisinya, dan tidak membicarakan hal-hal yang berat baginya atau kata kata yang menusuk perasaan.
4. Jauhi dengan cara yang baik (QS Al Muzzammil :10)
Dalam ayat ini,Nabi diperintahkan untuk bersabar, termasuk menahan amarah terhadap kata kata keji yang beliau dengar dan yang sangat tidak sesuai dengan kedudukan kenabian.
Bersabar, tanpa mencela seorangpun, baik untuk membanggakan diri atau membela diri dan menyerahkan mereka sepenuhnya kepada Allah Swt dan menjauhi mereka dengan cara yang baik dan tidak membuat sakit hati. Rahmat Allah Azza wa Jalla tidak mungkin kita bayangkan batasannya. Rahmat-Nya meiputi orang yang berbuat keburukan,dan adanya harapan agar mereka dapat memperbaiki diri di masa-masa mendatang.
5. Tolaklah kejahatan dengan cara yang baik (QS Al Fushshilat : 34)
Dalam ayat ini terlihat jelas ikhwal hukum Allah Swt dalam dua bidang, takwini (penciptaan) dan tasyrI’i (syariat). Ketika dibedakan antara kebaikan dan kebajikan di satu sisi, dan antara keburukan serta kejahatan di sisi lain. Sebab Allah berkehendak agar alam dan akal menjadi saksi tentang adanya perbedaan antara keduanya. Kalau tidak demikian maka kebaikan dan keburukan sama, dan pelaku kebaikan serta pelaku kejahatan berada dalam kedudukan yang sama,sementara kenyataannya tidak demikian, sebab perbedaan antara kebaikan dan kejahatan adalah hal yang pasti dikalangan orang-orang berakal sehat dan ditetapkan dalam berbagai syariat tanpa diperselisihkan. Ayat ini memerintahkan kepada kaum mukminin agar mengan dalkan kelemahlembutan dalam menghadapi musuh musuhnya, sehingga mereka pada akhirnya dapat diselamatkan dari kesesatan dan kebodohan. Hal ini berlaku baik dalam lingkup dakwah maupun lingkup kehidupan yang lebih luas, semuanya membutuhkan prinsip etika yang lurus, yang dapat menampakkan kepribadian yang kokoh dalam gerakan individual maupun sosial, serta mengungkap keramahan, ketinggian semangat dan keagungan derajat.

LEMAH LEMBUT DALAM SUNAH


Beberapa sabda Nabi mengenai Kelemahlembutan, antara lain :
1. Lemah lembut adalah berkah, sedangkan kekasaran adalah kesialan
Bahwa sikap lemah lembut akan mengencangkan ikatan sesame manusia, melalui kecintaan dan ketulusan yang ditanamkan dalam jiwa, sehingga mereka terberkahi dalam setiap aktivitas dan berkahnya memenuhi kehidupan mereka.
2. Kelemahlembutan adalah keindahan

Kelemahlembutan adalah pakaian indah yang menghiasi pemakainya sehingga orang-orang tidak memperhatikan cacat ataupun kelemahannya.
3. Keindahan esensi kelemahlembutan dan kebaikan intinya
4. Kelemahlembutan adalah kebaikan
Semakin kelemahlembutan seseorang bertambah, maka bertambah pula kebaikan dunia akhiratnya.
5. Lemah lembut adalah setengah dari mata pencarian
“Bersikap manis kepada manusia adalah separo dari akal, berlemahlembut separo dari mata pencarian, dan orang yang hidup hemat tidak akan kekurangan..”
Pentingnya kita bersikap terbuka terhadap orang lain, beradaptasi dengan akal mereka, berusaha sejalan dengan orang lain melalui sikap lemah lembut dan bukan kekakuan. Kelemahlembutan bernilai sepadan dengan setengah usaha yang dicurahkan seseorang dalam ruang lingkup aktivitas ekonominya di tengah-tengah masyarakat.
6. Lemah lembut adalah kemuliaan
7. Lemah lembut adalah pembantu akal
Ilmu sebagai pembantu keimanan, akal sebagai pembantu ilmu, lemah lembut sebagai pembantu akal dan kelunakan sebagai pembantu lemah lembut. Disinilah terlihat kaitan yang kokoh antara Iman-Ilmu dan Akhlak. Barang siapa menginginkan keimanan, ia harus meraih dengan ilmu. Barang siapa menginginkan ilmu yang menghantarkan pada keimanan ia harus berhias diri dengan akal yang menjadikan ilmu itu benar benar mengarah pada kesempurnaan. Maka Barang siapa yang menginginkan keimanan bersandar pada ilmu yang bermanfaat dan yang dibantu oleh akal, maka ia harus berakhlak dengan kelemahlembutan yang akan mengungkap realitas dan hakikat akal. Kelemahlembutan tersebut antara lain mengandung : murah hati, ramah, terbuka, rendah hati, berbicara kepada orang lain sesuai dengan kadar akal mereka, memaafkan kesalahan orang lain, tidak mencari-cari aib orang lain. Sehingga tercipta kelunakan, menghapus kekerasan, tidak ada kekasaran dalam bergaul, tidak ada pemutusan hubungan ketika terjadi pertengkaran dan tiada sikap melampaui batas serta kezaliman.
8. Allah Maha Lemah Lembut dan Mencintai Kelemahlembutan.
Allah lemah lembut adalah karakter-Nya Karena Dia yang Maha Rahman dan Rahim, Pemaaf, Pengampun dan Penerima Tobat. Tuhan menghendaki kita berakhlak dengan akhlak-Nya agar kita menjadi insan rabbaniyyin. Tuhan menginginkan kita menjadi manusia yang jujur, menjadi pelaku-pelaku kebajikan dan mnginginkan kita bersikap lemah lembut.
9. Allah membantu orang yang bersikap lembut
Usaha memperoleh karakter lemah lembut memancing pertolongan Allah.
10. Lemah lembut adalah pangkal hikmah
11. Sahabat paling mulia
Adalah salah satu yang lebih lemah lembut kepada yang lainnya.
12. Tambahan dan berkah
Allah memberikan ganjaran kepada hamba-hambaNya atas dasar akhlak mulia dengan memperlihatkan buah nya di dunia, sebagaimana menyiapkan sesuatu yang lebih banyak dan kekal untuknya di akhirat di hari perjumpaan dengan-Nya.
13. Lemah lembut pagar keimanan
14. Kelemahlembutan dalam Hak hak kaum mukmin
15. Lemah lembut terhadap hewan.

LEMAH LEMBUT : CAKRAWALA DAN FILOSOFINYA

A. Berlakulah lemah lembut, pasti engkau akan diperlakukan dengan lembut
Allah adalah dzat yang Maha Lemah Lembut dan mencintai kelembutan, maka barang siapa ingin Allah berlemahlembut kepadanya, maka berlemah lembutlah terhadap orang lain.

B. Kadang Lemah Lembut adalah kebodohan
Kebodohan yang dimaksud disini adalah jika ada seseorang yang tidak menghargai kelemah lembutan, maka bersikap lemah lembut kepadanya adalah kebodohan. Maka atas dasar itu, barang siapa yang tidak dapat diperbaiki dengan kelemahlembutan, maka ia dapat diperbaiki dengan kekerasan, dan barang siapa yang tidak dapat diluruskan dengan kemurahan hati, maka ia dapat diluruskan dengan memperhitungkan kesalahannya (balasan setimpal). Barang siapa apabila kita berlemah lembut kepadanya malah mendorong ia terus menerus dalam kesesatan, penyimpangan, keangkuhan dan rasa congkak, maka jadikanlah penyakit hatinya itu sebagai penyadar dari kelalaiannya. Ia harus merasakan bagaimana bila orang lain memperlakukannya dengan sikap sikap yang sama. Dengan merasakan sakitnya diharapkan dia kembali ke jalan yang lurus, namun jika tetap tidak berubah…tinggalkanlah ia dengan balasan yang setimpal untuknya.
Yang terbaik adalah bersikap antara lunak dan keras. Menurut Al Ghazali :…”karena watak lebih cenderung pada kekerasan dan ketajaman, maka lebih banyak dibutuhkan anjuran akan kelemahlembutan. OKI, syariat menekankan pada sisi kelemahlembutan bukan kekerasan meskipun kekerasan yang pada tempatnya itu baik sebagaimana kelemahlembutan jika pada tempatnya juga baik. Dan apabila yang harus dilakukan adalah kekerasan, maka kebenaran itu bertepatan dengan keinginan hawa nafsu dan ia lebih manis daripada madu dalam lilinnya. Kebutuhan akan kekerasan kadang muncul, tetapi itu jarang. Orang yang sempurna ialah orang yang dapat menerapkan kekerasan pada tempatnya, sehingga ia memberikan setiap perkara haknya. Namun bagi orang yang dangkal pandangannya atau sulit baginya mendudukkan suatu perkara, maka ia hendaknya cenderung pada kelemahlembutan, sebab kesuksesan banyak bersamanya..”
Dengan demikian Kelemahlembutan adalah sesuatu yang ideal selama mengarah kepada tujuan perbaikan dan merealisasikan cita-cita.Namun jika buahnya bertentangan dengan harapan, maka saat itu barulah kekerasan dapat digunakan untuk membimbing ke jalan yang lurus.

C. Lemah lembut dalam Ibadah
Ibadah ada dua bentuk, ibadah wajib dan sunah. Yang wajib harus dikerjakan sesuai batasan batasan cara-cara dan tuntunannya. Yang sunah merupakan pilihan mau mengerjakan atau tidak. Mereka yang mengerjakan akan mendapat pahala yang berlipat ganda.
Allah Swt tidak membebani manusia dengan apa yang tidak mampu dia pikul. Allah memperhatikan kekuatan dan kemampuan manusia dalam ibadah. Dalam kaitan dengan ibadah wajib, Dia tidak membebani manusia dengan apa apa yang tidak sanggup dia pikul yang mnyebabkan kesulitan atau kesempitan. DIA berlemah lembut atas hamba hamba-Nya atas kewajiban yang mudah dilakukan. Dia ridha dengan ibadah hamba-Nya yang sedikit namun dilaksanakan sesuai tuntunan syariat.
Dalam kaitannya dengan ibadah sunah ada anjuran bahwa kita harus menaklukkan nafsu kita yang cenderung menghalangi kita untuk melaksanakan Ibadah sunah. Kita harus berlemahlembut, merayu dan bermuslihat (menggunakan akal) terhadap nafsu kita, maksudnya kita merancang program yang sehat demi meraih tujuan yang sehat. Sementara rayuan dan muslihat nafsu adalah lawan darinya. Barang siapa ingin mengekang nafsunya serta memerdekakan kehendak dan akalnya dari belenggu hawa nafsu, ia harus meletakkan kendali di tangan akalnya agar ia dapat meraih kemenangan atas nafsu amarrah (yang selalu mengajak pada keburukan). Lemah lembut terhadap nafsu, artinya tidak membebani dia dengan ibadah ibadah sunah diluar batas kemampuannya, seperti wirid, zikir, doa-doa dan berbagai macam sholat, sebab memaksanya melaksanakan semuanya akan melahirkan reaksi yang berlawanan malah membuat orang bosan dengan seluruh ajaran Islam. Tapi ingat untuk ibadah wajib,nafsu harus dipaksa untuk melaksanakannya. Jadi berlemah lembutlah terhadap nafsu dan melatihnya beribadah sunah sesuai kemampuan adalah jalan ideal menuju kesempurnaan.

D. Lemah Lembut dan memaksakan diri dalam agama.
Rasulullah bersabda : “Hati hatilah engkau dari bersulit sulit (memaksakan diri) dalam melaksanakan agama, karena Allah menjadikannya mudah. Maka ambillah darinya apa yang engkau mampu, sebab Allah mencintai amal saleh yang langgeng, walaupun sedikit.

E. Beragama dengan lemah lembut
Nabi Muhammad saw.menekankan kepada kita sebuah kenyataan, bahwa jiwa bisa merasa jemu, maka wajib atas kita untuk berlemah lembut terhadapnya dengan tidak membebaninya dengan apa yang ia tidak kuasa melakukannya. Hendaknya kita melakukan amalan yang sedikit tidak berat namun dilakukan secara kontinyu.

F. Orang yang lemah lembut adalah orang yang membantumu dalam memperbaiki agamamu.
Pilihlah teman (rafiq) yang berlemah lembut membantu kita untuk kebaikan agama kita serta demi kesempurnaan jalan kita.

G. Lemah lembut dan keimanan
Kelemahlembutan akan menghantarkan penyandangnya kepada keimanan, barang siapa lemah lembut terhadap dirinya, terhadap orang lain dan juga hewan,maka hatinya terbuka untuk keimanan.
Sesungguhnya konsep Islam tentang etika social, tegak di atas kelemahlembutan, toleransi dan saling memaafkan. Namun tidak berarti Islam menganjurkan kita untuk bersikap lemah dan tawar menawar (dengan mengorbankan prinsip) melainkan demi petunjuk kepada kesadaran dan kesempurnaan. Al Qur’an menilai akhlak lunak serta sikap menjauhi kekerasan dan kekakuan sebagai media paling penting dalam menarik manusia ke dalam jalan kebenaran. Dan Al Qur’an mengajak kepada pemberian maaf, ampunan dan bermusyawarah dalam urusan umum.
Ya Allah bantulah kami untuk berlemahlembut terhadap diri kami, terhadap orang orang di sekeliling kami, dan jangan Engkau halangi kami dari kelemahlembutan dan kasih sayang-Mu, Wahai dzat Yang Maha Merahmati. Amin Ya Robbal Alaamin.
(disarikan dari buku Melembutkan Hati – Markaz ar Risalah)

source / sumber *Alhamdulillah dari : http://ipungnaimar.blogspot.com/2010/01/sekelumit-tentang-kelemahlembutan-dari.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Ciri Tipe Orang yang Suka Ber-Kamuflase

Hukum Istri Meninggalkan Rumah Saat ada Masalah dengan Suami

Bakso di Ciracas yang Paling Enak dan Populer