Apa ini yang disebut Emansipasi ?

Kata emansipasi dapat diartikan peralihan dari suatu konsep yang Lama ke yang Baru, atau dari Klasik ke Modern dan dari Kampung ke Kota.

Wanita yang dirumah mengurus rumah, anak dan suami bagi sebagian orang di anggap bukan wanita modern alias wanita desa. Terkadang jika persepsinya tidak seperti itu mungkin alasan keuangan dan tuntuan kehidupan modern seperti ber mobil, rumah di real estate, liburan, pergi pulang kantor macet, kehidupan perkotaan dengan suasana kantor (young and energic environment) menjadikan seorang wanita lebih memilih menjadi karyawan perkantoran ketimbang mengurus anak.

Beberapa akibat negatif juga dapat terjadi seiring persepsi umum mengenai "emansipasi" tersebut..  misal .. sang suami masi mampu mencari nafkah maka si istri nekat sampai gugat cerai suaminya untuk dapat bekerja di kantoran dengan berbagai alasan yang menjadi motivasinya.

"Enak aja saya cuma disuruh ngelahirin anak dan cuma ngurus anak sampai tua"

Ini mungkin terdengar klise (tapi nyata lho), kegilaan seperti ini sebetulnya tidak perlu terjadi oleh siapa pun karena pada hakikatnya anak adalah tanggung jawab. Saat dikandungan, baik si ibu maupun si bapak jabang bayi tersebut sudah mengalami ujian untuk disiapkan dalam menerima titipan seorang anak, akan tetapi jika setelah di titipi anak tersebut kurang diperhatikan maka ini dapat menimbulkan efek negatif yang serius pada masa depan anak.

Terus dijaman modern ini saya  harus jadi mak-mak kayak jaman dulu ?

Sebetulnya, emansipasi di jaman modern ini tidak melulu hanya dengan menjadi wanita karir atau pekerja di perkantorn modern well-established company dengan segudang tunjangan dan kesejahteraan.

Menjadi seorang istri yang baik jika dicermati malah dapat memberikan hal yang lebih baik, anak terurus baik, suami pikiran tenang dan terbantu .. disinilah kerjasama yang harmonis terjadi. Misal si suami adalah pengusaha kecil-kecilan di rumahnya, jika sang istri mendukungnya dengan ikhlas maka bisa saja usaha kecilnya menjadi besar dan bertambah besar seiring berjalan waktu dan cobaan .. dengan demikian sang istri dapat menjadi Komisaris alias Pemegang Saham yang dibawahnya ada dewan direksi dan management. Hanya saja, jika keadaan sulit ada tipe wanita yang bukannya membantu suaminya malah menambah berat ujian suaminya sampai gugat cerai dengan segudang alasan tentunya.

Terkadang jika kita selalu mengikuti teori dan anggapan umum yang di anut oleh kebanyakan orang akhirnya jika semuanya macet .. kita juga ikut macet .. lah ini emansipasi ? apa ini suatu penjajahan yang masih tersimpan dengan baik ?

Islam sudah mengajarkan yang bagus, kenapa harus diganti dengan yang buruk ? 
Dalam ajaran Islam, wanita tidak diwajibkan mencari nafkah dengan keutamaannya adalah "Rahmah" artinya penyayang. Jika seseorang masih terpengaruh oleh kebencian, apalagi jika orang tuanya bercerai .. maka bukan tidak mungkin kebenaran ajaran Islam akan sulit di terima dan bahkan bisa juga meninggalkan anak-anaknya dan menggugat cerai suaminya demi untuk "merasakan" atau "mencicipi" setetes kenikmatan bekerja di kantor dan berpenghasilan.

Merdekalah wanita Indonesia, perluas wawasan untuk mengimbangi teori dan anggapan umum. Emansipasi bukanlah suatu kemerdekaan jika hati anda semakin kelabu dan makin lama jadi hitam sehingga semakin redup pula sinar di wajah anda walaupun sudah suntik vitamin C 1 Ton Litter!

Emansipasi lebih pada wawasan yang berguna untuk diri sendiri dan menjaga keseimbangan dalam keluarga dan tidak merasa terikat oleh ruang dan waktu, untuk apa anda ber mobil BMW terbaru, rumah cluster .. namun anak anda bergizi buruk atau anak perempuan anda buat tato lantas clubbing mabuk2an, atau anak laki-laki anda berusaha memperkosa pembantu di rumah ? apa ini suatu keberhasilan ? jika ya jawabannya .. maka anda sudah berada jauh dari fitrah sebagai manusia, cepat sadar dan tobat itu obatnya. 

Semoga bermanfaat untuk para pembaca yang budiman .. terutama untuk yang sudah berkeluarga dan sudah di titipi anak oleh Sang Pencipta.