Kisah Seorang Suami yang Sibuk Berjuang Lantas Dicampakkan Istrinya

Kisah seorang Suami yang sibuk berjuang lantas dicampakkan Istrinya ini merupakan sebuah fiksi, atau bisa juga ada kemungkinannya merupakan hal nyata yang terjadi di kehidupan di era digital sekarang ini. 

Disclaimer:

Jika ada kesamaan penyebutan nama maka harap Anda mengerti tidak ada maksud untuk merendahkan seseorang dalam cerita ini. 

Kisah Jhon, Seorang Ayah yang Berjuang untuk Keluarganya

John adalah seorang ayah dari tiga anak yang tinggal di sebuah kota kecil di pinggiran. Ia berjuang keras untuk mencari nafkah untuk keluarganya setiap hari, bekerja sebagai buruh bangunan dengan gaji yang pas-pasan. Ia sangat mencintai istrinya, Lisa, dan anak-anak mereka, tetapi meskipun dia sudah bekerja keras, mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Suatu hari, John mendengar kabar bahwa bisnis menyogok yang ia lakukan dengan beberapa rekan bisnisnya akan dihentikan oleh pemerintah. Ini berarti bahwa sumber penghasilannya akan hilang dan ia harus mencari pekerjaan baru. John merasa khawatir dan ketakutan, karena dia tidak tahu bagaimana ia akan mempertahankan keluarganya jika ia tidak dapat menemukan pekerjaan baru.

John berusaha mencari pekerjaan baru setiap hari, tetapi semua upayanya sia-sia. Ia merasa frustrasi dan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Sementara itu, Lisa mulai menuduh John telah salah dalam melakukan bisnis menyogok dan bahwa semua kesulitan mereka sekarang adalah kesalahannya.

Lisa mulai menunjukkan perilaku yang tidak biasa dan sering bertengkar dengan John. Dia bahkan mulai mempermalukannya di depan anak-anak mereka. John merasa sangat sedih dan tersiksa, karena ia tidak dapat memahami mengapa istrinya begitu berubah. John mencoba untuk menggali masalah tersebut dengan istrinya, tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan.

Setelah beberapa minggu, Lisa akhirnya mengungkapkan bahwa ia telah memutuskan untuk meninggalkan John dan anak-anak mereka. John merasa sangat hancur dan tidak tahu bagaimana ia akan dapat mempertahankan keluarganya tanpa istrinya. Ia merasa bersalah karena merasa bahwa semua kesulitan keluarga mereka disebabkan oleh kesalahannya dalam bisnis menyogok.

Bersaksi Palsu di Persidangan

Lisa mengajukan gugatan cerai dengan mencari-cari kesalahan dan berbohong di pengadilan agama, sehingga situasi semakin sulit bagi John dan keluarganya. Namun, John tetap berusaha untuk mempertahankan keluarganya dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Ia belajar dari kesalahannya dalam bisnis menyogok dan berjanji untuk tidak pernah melakukan itu lagi.

Demi memenangkan gugatan cerainya, Lisa dan Ibunya membuat kesaksian palsu. Dikatakan bahwa Jhon mengatar Lisa ke tempat Ibunya, padahal bukan itu yang terjadi. Apa yang terjadi adalah Lisa izin ke Jhon untuk menginap di tempat Neneknya di Depok untuk menghadiri pernikahan Pamannya yang merupakan seorang bujang lapuk. 

Jhon mengizinkan sesuai permintaan Lisa, 3 Hari. Akan tetapi, di hari ke-3, saat sore hari, Jhon mulai merasakan firasat tidak beres. Malamnya, Jhon berusaha telepon istrinya namun tidak diangkat. Karena terlalu khawatir, Jhon ke Polres Jaksel ingin melaporkan kehilangan istrinya, akan tetapi di Polres Jaksel Jhon malah dihina oleh para Polisi yang bertugas di pelayanan, mereka mengatakan Jhon galau. 

Tidak menemukan solusi, Jhon berangkat ke rumah Nenek istrinya di Depok, akan tetapi tidak ada yang membuka pintu. Kemudian Jhon pergi ke rumah Mertuanya di Bekasi, Ada. 

Akan tetapi ketika mertuanya muncul, Jhon dilarang membawa istrinya, dengan alasan:

"Enak saja, anak saya mau kamu suru "bertelur" terus urus anak dan suami sampai mati!" 

Walhasil, Jhon kembali dengan tangan hampa. Jhon pulang melihat anak-anaknya tidur, dan berkata dalam hati:

"Nak, Papa janji akan bawa ibu kamu kembali kemari"

Namun, janji tersebut tidak pernah terlaksana hingga kini. Itulah kejadian sebenarnya, yang sangat berbeda dengan apa yang dijelaskan di sidang gugatan cerai di Pengadilan Depok.

John terus berjuang mencari nafkah dan mengasuh anak-anaknya sendirian

Ia merasa sedih karena kehilangan istrinya, tetapi tetap berusaha untuk menjadi ayah yang baik dan kuat bagi anak-anaknya. Meskipun Lisa meninggalkan keluarga mereka, John memilih untuk tidak membencinya, karena ia ingin tetap menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.

Namun, setelah beberapa waktu, John menyadari bahwa ia harus tetap kuat dan berjuang untuk keberlangsungan hidup anak-anaknya. Ia memutuskan untuk memulai bisnis kecil-kecilan di rumah mereka, menjual produk yang ia buat sendiri, dan bekerja dengan lebih keras lagi untuk mencari nafkah untuk keluarganya.

Stelah ekonominya terus menurun, istrinya memilih pergi meninggalkan mereka, sampai mereka tersisa uang hanya untuk membeli tahu bulat untuk dimakan bersama-sama, anak lelaki jhon yang duduk di sekolah dasar harus kejar tukang tahu bulat tersebut.

Setelah istrinya pergi meninggalkan Jhon dan anak-anaknya, hidup Jhon dan anak-anaknya menjadi sangat sulit. Jhon harus berjuang keras untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya. Namun, dengan tekad dan semangat pantang menyerah, Jhon terus berjuang untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya.

Meski ekonominya terus menurun, Jhon tetap berusaha mencari pekerjaan dan membuka usaha kecil-kecilan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, terkadang mereka hanya memiliki sedikit uang dan harus memutar otak untuk membeli makanan. Ada waktu ketika mereka hanya bisa membeli tahu bulat sebagai makanan utama mereka.

Kehidupan yang sulit tidak hanya dirasakan oleh Jhon, tapi juga oleh anak-anaknya. Anak lelaki Jhon yang duduk di sekolah dasar bahkan harus berlari mengejar tukang tahu bulat yang melintas di depan rumah mereka agar bisa membeli makanan untuk keluarga.

Namun, Jhon tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Dia selalu memberikan dukungan dan kasih sayang kepada anak-anaknya, bahkan dalam situasi yang sulit seperti itu.

Anak bungsu Jhon yang perempuan berusia 5 tahun sering mengatakan "aku sayang papa, aku gak akan pernah ninggalin papa"

John merasa sangat bahagia sewaktu mendengar ucapan anaknya tersebut. Ia dapat merespon dengan ungkapan cinta yang sama, memberikan dukungan dan kasih sayang yang diperlukan oleh anaknya. 

John juga dapat memastikan bahwa ia selalu hadir untuk anak-anaknya, memberikan waktu, perhatian dan kasih sayang yang konsisten.

Selain itu, John juga dapat melibatkan anak perempuannya dalam kegiatan yang menyenangkan bersama-sama, seperti bermain game atau menonton film favorit, membaca buku cerita, atau melakukan kegiatan yang diinginkan oleh anak. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan antara John dan anaknya, serta memberikan waktu yang berkualitas bersama-sama.

Dengan dukungan yang tepat dan hubungan yang kuat, anak-anak dapat tumbuh dengan percaya diri dan bahagia, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang tua mereka. 

John pastinya akan menjadi sosok ayah yang sangat dicintai oleh anak-anaknya, dan melalui tindakan dan perhatian yang tepat, ia akan membantu anak-anaknya meraih masa depan yang cerah dan bahagia. 

Kila Balik Kehidupan Jhon Sebelumnya

Jhon dulunya adalah seorang pemain band yang terkenal di kota tempat tinggalnya. Dia hidup dengan bergelimang harta dan kesenangan, selalu dikelilingi banyak wanita dan hidup penuh kemewahan. Ayahnya adalah seorang akuntan terkenal yang berhasil meraih banyak keuntungan dari bisnisnya.

Namun, hidup Jhon berubah ketika ia mulai merasakan kekosongan dalam hatinya. Ketenaran dan kekayaan yang dimilikinya tidak memberikan kebahagiaan yang sebenarnya. Dia merasa kehilangan tujuan hidupnya dan mulai merenung tentang arti hidup yang sebenarnya.

Sebelum Jhon mengenal mantan istrinya dan memulai kehidupan berkeluarga, Jhon pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Saat itu, Jhon merasa hidupnya masih kosong dan mencari arti hidup yang sebenarnya.

Di tengah perjalanan haji, Jhon merenungkan arti hidupnya dan memohon kepada Allah SWT untuk memberikan petunjuk dan makna hidup yang sebenarnya. Saat dia berada di dekat hajar aswad, Jhon merasa terpanggil untuk berdoa agar diberikan keturunan yang bisa menjadi bekal baginya di akhirat nanti.

Jhon merasa bahwa memiliki keturunan adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya, karena itu bisa menjadi bekal baginya untuk masuk surga kelak. 

Doa Jhon di hajar aswad tersebut menjadi salah satu momen penting dalam hidupnya, karena hal itu membuka jalan baginya untuk bertemu dengan mantan istrinya dan memulai keluarganya yang bahagia.

Narcistic Parent

John merasakan penderitaan selama bertahun-tahun dalam hubungan yang sulit dengan mantan istrinya, Lisa. Namun, ada satu orang yang membuat masalah tersebut semakin buruk - yaitu ibu mertua John.

Ibu mertua John, Maria, adalah seorang wanita yang sangat narsistik dan suka memanipulasi. Dia selalu mencoba untuk mengontrol hidup Lisa dan menempatkan dirinya sebagai pihak yang lebih penting dari John. Setiap kali John mencoba untuk berbicara dengan Lisa tentang masalah mereka, Maria akan melanggar privasi mereka dan mengeluarkan segala jenis tuduhan dan penghinaan yang tak masuk akal.

Maria sering kali meminta Lisa untuk mengekang John, mengeluh tentang pekerjaannya, dan menyatakan bahwa John tidak cukup baik untuk Lisa. Semua ini menyebabkan stres dan ketidakamanan dalam hubungan mereka, dan Lisa terkadang menjadi sangat terpengaruh oleh komentar ibunya.

John menyadari bahwa Maria sedang berusaha untuk memisahkan dirinya dari Lisa, dan ia berusaha untuk tidak membiarkan hal tersebut mempengaruhinya. Dia mulai mengambil langkah-langkah untuk membatasi kontak dengan Maria dan menghindari terlibat dalam percakapan yang menyakitkan. John juga memastikan bahwa Lisa dapat menghubunginya langsung jika ada masalah dan mencoba membangun kembali kepercayaan dalam hubungan mereka.

Namun, Maria terus berusaha mempengaruhi Lisa, bahkan setelah mereka bercerai. John mengerti bahwa meskipun ia telah berpisah dari Lisa, dia masih ingin memastikan bahwa ibu mertuanya tidak mempengaruhi kehidupan Lisa dan anak-anak mereka. 

Setelah bercerai, Lisa jarang menjenguk anak-anaknya atau sekedar menelpon anak-anaknya
Anak-anak selalu menjadi korban dalam situasi seperti ini. Jika Lisa jarang menjenguk atau menelpon anak-anaknya, maka itu dapat memberikan dampak psikologis yang buruk bagi anak-anak. Mereka mungkin merasa kesepian, tidak dicintai, dan merasa terabaikan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan antara orang tua dan anak, serta pada perkembangan emosional dan sosial anak-anak tersebut.

John perlu memastikan bahwa anak-anaknya merasa dicintai dan dihargai. Ia dapat melakukan ini dengan berbicara dengan mereka secara teratur, memastikan bahwa mereka mendapat perhatian dan dukungan, serta terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan dan bermakna bersama-sama. John juga harus memastikan bahwa anak-anak memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan dengan ibu mereka jika mereka menginginkannya, tanpa merasa terpaksa atau terbebani.

Namun, John juga perlu mempertimbangkan kesehatan mental anak-anak jika Lisa terus menolak untuk menjenguk atau berkomunikasi dengan mereka. Dia dapat mencari dukungan dari profesional seperti psikolog anak atau kelompok dukungan orang tua tunggal untuk membantu anak-anak mengatasi rasa sakit yang mereka rasakan karena ketiadaan ibu mereka. 

Terlepas dari keputusan Lisa, John perlu memastikan bahwa anak-anak tetap merasa dicintai dan dihargai agar mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia di masa depan.

Anak pertama Jhon setelah berusia 16 tahun lebih memilih bersama ibunya, karena bisa sering jalan-jalan liburan sedangkan dengan jhon harus terikat dengan peraturan rumah.

 

Situasi ini sangat umum terjadi dalam keluarga yang telah bercerai. Anak-anak seringkali memilih untuk tinggal bersama orang tua yang memungkinkan mereka untuk melakukan apa yang mereka inginkan, terutama dalam hal kebebasan dan hiburan.

Namun, John masih dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak pertamanya meskipun ia memilih tinggal bersama ibunya. John dapat tetap terlibat dalam kehidupan anaknya dengan memberikan dukungan dan kasih sayang yang konsisten. Dia dapat memastikan bahwa anaknya merasa dihargai dan dicintai, dan selalu tersedia untuk anaknya ketika dibutuhkan.

Selain itu, John juga dapat mencari kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dengan anak pertamanya, misalnya dengan membuat jadwal berkunjung rutin dan menghabiskan waktu bersama-sama, melakukan kegiatan yang disukai oleh anak, dan membangun hubungan yang positif dan menguntungkan bagi keduanya. John juga dapat memastikan bahwa ia memperhatikan keinginan dan kebutuhan anaknya, dan selalu membuka diri untuk mendengarkan dan memahami perasaan anaknya.

Dalam situasi ini, komunikasi terbuka dan jujur sangat penting. John dapat membicarakan secara terbuka dengan anak pertamanya tentang keinginannya, dan membicarakan secara jujur ​​tentang peraturan dan batasan yang ada di rumahnya. Dia juga dapat menjelaskan bahwa peraturan tersebut dibuat untuk melindungi dan menjaga keselamatan anaknya. Dalam jangka panjang, jika John tetap memperhatikan anak pertamanya dan membangun hubungan yang positif, maka anak tersebut mungkin dapat memahami keputusannya dan merasa nyaman untuk berkunjung dan menghabiskan waktu bersama-sama.

ibu kandung Jhon yang meninggal dan mendoakan jhon dapat bertemu dengannya nanti di surga "nak ..nanti ketemu mama lagi ya di surga"

Jhon sangat dekat dengan ibunya, yang selalu mendukung dan memberikan kekuatan padanya sejak kecil. Ibunya selalu menjadi tempat Jhon mencari perlindungan dan menghibur diri ketika hidup tidak mudah. Namun, suatu hari, ibu Jhon jatuh sakit dan meninggal dunia.


Kematian ibunya sangat menyedihkan bagi Jhon dan keluarganya. Jhon merasa kehilangan sumber kekuatannya dan merasa sangat sedih karena tidak akan lagi bisa bertemu dan berbicara dengan ibunya.

Namun, sebelum meninggal, ibu Jhon memberikan Jhon sebuah pesan penting. Ibu Jhon meminta Jhon untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang baik dan mengikuti ajaran agama yang telah ditanamkan padanya. Ibu Jhon juga berpesan agar Jhon tidak lupa untuk berdoa kepada Tuhan, dan memberikan keyakinan bahwa suatu saat nanti mereka akan bertemu lagi di surga.

Meskipun merasa sedih kehilangan ibunya, pesan terakhir ibunya memberikan Jhon sebuah penghiburan dan harapan. Jhon percaya bahwa ibunya sekarang berada di tempat yang lebih baik, dan mereka akan bertemu lagi di surga. Pesan dari ibunya menjadi motivasi bagi Jhon untuk terus hidup dengan baik dan mengikuti ajaran agama seperti yang diinginkan ibunya.

Meskipun ibunya telah tiada, Jhon selalu mengingat pesan-pesan dan nasehat yang diberikan ibunya. Pesan-pesan tersebut menjadi pedoman hidup Jhon, dan memberikan kekuatan dan harapan dalam setiap tantangan hidup yang dihadapinya. Jhon yakin bahwa suatu saat nanti mereka akan bertemu lagi di surga, dan Jhon selalu berdoa untuk ibunya agar mendapatkan tempat yang terbaik di sana. 

Anak Jhon yang bungsu ternyata dyslexia, tapi lucu dan cantik.

Anak bungsu Jhon, si cantik dan lucu berusia lima tahun, ternyata mengalami dyslexia. Ketika Jhon mengetahui hal itu, dia merasa sedih dan khawatir akan masa depan anaknya. Namun, Jhon tidak pernah menyerah dan selalu berusaha memberikan dukungan dan perhatian ekstra kepada anaknya.

Jhon berusaha mencari tahu lebih banyak tentang dyslexia dan mempelajari bagaimana cara terbaik untuk membantu anaknya. Dia juga meminta bantuan dari para ahli dan terapis untuk memberikan pendampingan khusus bagi anaknya. Jhon ingin memastikan bahwa anaknya memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya untuk berkembang dan meraih cita-citanya.

Walau memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis, anak bungsu Jhon tetap menjadi anak yang cerdas, lucu, dan penuh kasih sayang. Jhon selalu berusaha memberikan dukungan dan cinta kepada anaknya, serta membuat anaknya merasa percaya diri dan bahagia. Dan meskipun ia memiliki dyslexia, anak bungsu Jhon memiliki bakat dan potensi yang luar biasa, dan Jhon yakin bahwa dia bisa menjadi apa pun yang dia inginkan di masa depan.

Ketika ditanya cita-cita nya apa, si cantik menjawab "Aku kepiungin jadi Ahli Mangga", ini karena di depan rumah Jhon ada pohon mangga arumanis dan si bungsu sering makan mangga tersebut. Omanya ajari dia untuk pilih mangga yang bagus untuk di "peram" dengan bungkus kertas. 

Penutup

Dalam cerita ini, kita melihat betapa buruknya pengaruh orang-orang narsistik dalam kehidupan seseorang. John dan Lisa harus menghadapi berbagai rintangan dan stress karena campur tangan ibu mertua yang negatif. 

Mantan istri Jhon meninggalkan Jhon dan anak-anak mereka karena ia merasa tidak puas dengan kondisi ekonomi keluarga Jhon yang terus menurun. Padahal sebelumnya, mereka hidup dalam kemewahan dan kebahagiaan bersama. Namun, Jhon tidak menyerah dan terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya meski hanya dengan penghasilan yang terbatas.

Setelah berpisah, mantan istri Jhon mulai hidup dalam kebebasan dan merubah pola hidupnya yang sebelumnya taat beragama menjadi lebih bebas dan tidak terikat dengan aturan. Ia merokok, pergi ke klub malam dan akhirnya terkena penyakit kanker yang diduga akibat pola hidupnya yang tidak sehat.

Namun, Jhon tetap mengajarkan anak-anaknya untuk memaafkan ibu mereka dan menghormati pilihannya meskipun berbeda dengan keputusan Jhon sendiri. Ia selalu mengajarkan mereka untuk tetap mengingat ibu mereka dalam doa-doa dan berharap yang terbaik untuknya di masa depan.

Kita Akan Cerita Tentang Hari Ini

Jhon percaya jika kisah hidupnya dan anak-anaknya akan menjadi cerita yang baik sepanjang mereka tetap memegang prinsip kebaikan. Tidak meninggalkan satu sama lain, saling mendukung, dan saling menyayangi.

Jhon selalu mengajarkan anak-anaknya untuk saling menyayangi dan saling memberikan dukungan. Saat akan tidur, Jhon selalu ingatkan anak-anaknya untuk juga mendoakan ibunya. Bagaimanapun, Jhon tidak ingin anak-anaknya memusuhi ibunya yang telah mengandung dan merawat mereka.

Kesenangan dan kemilau dunia memang dapat membuat seseorang menjadi berpaling. Lisa pun pernah menghampiri Jhon, meminta maaf seraya menangis karena menyesal melayangkan gugatan cerai tersebut. Sayangnya, Jhon buka laki-laki "lemah gemulai" yang jika ditantang tidak akan mundur sedikitpun, Jhon sudah mengeluarkan Talak III untuk ibunya anak-anak tersebut, dan ini juga karena ada pertimbangan tertentu terkait syariat Agama yang diakui telah dilanggar mantan istrinya tersebut.

Jadi, apa yang bisa kita ambil hikmah dari cerita ini adalah, menikahlah karena Allah dan jika memang takdir membawa pada perceraian.. bercerailah karena Allah. 

Jangan pernah tinggalkan anak-anak, karena mereka masih lemah tak berdaya dan membutuhkan orang tua. 

Anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya, seperti banyak kejadian dimana anak-anak ditinggal orang tuanya di terminal atau dimanapun, hidup sebatang kara, masuk panti sana sini, dan akhirnya jadi kriminil atau alami gangguan jiwa. 

Ingat, hidup kita di dunia ini akan ditanya nanti di Akhirat. Bukan sebagai orang baik atau orang jahat selama di dunia, akan tetapi lebih pada apakah kita membuat perbaikan atau kerusakan di muka bumi? karena sejatinya maksud kita hidup di Dunia ini adalah sebagai Khilafah, sebagai pengelola, dan kita akan diuji, apakah akhirnya kita menambah kerusakan atau mengurangi kerusakan dengan mengadakan pebaikan? 

Semoga kisah ini dapat menginsipirasi untuk hal-hal yang baik. Bagi yang masih Jomblo dan jadi takut menikah dan berkeluarga, ingatlah .. bahwa itu adalah bisikan Syaithon, segeralah minta perlindungan, jangan sampai kalian menjadi pengikut Iblis dengan mengamini bisikan mereka ke diri kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Ciri Tipe Orang yang Suka Ber-Kamuflase

Hukum Istri Meninggalkan Rumah Saat ada Masalah dengan Suami

Bakso di Ciracas yang Paling Enak dan Populer