Kenapa Kita Masih Suka Melakukan Riba ?

RIBA adalah transaksi pinjam-meminjam atau hutang piutang yang terdapat kelebihan atau pada pinjaman Bank disebut Bunga, dan pada Kartu Kredit disebut Denda, hal ini dilarang oleh ajaran yang mulia.

Pada saat kita melakukan riba tentunya kita akan sulit bersedekah, apalagi berkurban. Dan pada saat kita memberikan hutang ke orang lain kita diwajibkan untuk memberi kelonggaran bukannya memberikan denda agar kita selektif memberikan hutang untuk menjaga niat menolong orang lain.

Lantas .. kenapa kita masih suka melakukan riba jika kita sudah tau itu dilarang ? 

Pada dasarnya setiap manusia berpotensi dapat terkena penyakit jiwa seperti iri dengki, hasad hasud, berbangga atau riya dan ujub, tamak dan serakah. Penyakit tersebut berfungsi untuk melemahkan keyakinan.

Hubungan Penyakit Hati dengan Riba

Penyakit hati dapat menjadi sebab orang mengambil Riba, seperti iri teman sekantornya punya mobil maka ketika mental sudah terbawa semakin lemah timbul dengki dan ketika sudah memuncak maka diambil lah selebaran informasi kredit mobil dengan cara Riba atau cicilan berbunga atau dibeli secara cicilan ke Bank atau perusahaan multi finance.

Hasad dan hasud juga dapat menjadi sebab kuat terjerumus ke Riba, misal sering melihat orang lain berbangga dengan harta seperti rumah, kendaraan, bahkan handphone pun sekarang sudah jadi "komoditi gosip" .. maka sindrom takut jatuh dalam persaingan pribadi dalam penampilan luar tersebut dapat mendorong orang melakukan Riba, ketika mental sudah melemah akhirnya di belilah barang-barang tersebut dengan kartu kredit yang pada akad pembuatan kartu kredit kita dipaksa menyetujui bahwa jika telat bayar maka kita SETUJU dengan RIBA.

Sedangkan untuk penyelenggara RIBA, sudah tentu untuk melipat gandakan hartanya dengan motivasi ketamakan dan dengan cara yang bathil.

Mari kita jujur ke diri sendiri dan yakinlah bahwa kebathilan pasti dilenyapkan.. berbangga, ujub, riya, hasad, hasud, iri dengki, tamak dan serakah .. merupakan kebatilan dalam diri yang wajib kita atasi sesegera mungkin.

Jangan terpancing dengan penampilan luar orang yang melakukan RIBA, lebih baik hidup sederhana akan tetapi ketika sendiri kita dapat bersyukur ke Ilahi, bukannya menggerutu ke Ilahi karena harus bayar cicilan.

Ingatlah .. Allah, RasulNya, dan Orang-orang Mukmin akan memerangi RIBA termasuk pelakunya, siapapun anda.. semua kecil tiada banding oleh Allah yang Maha Kuat pencipta anda, keluarga anda dan bawahan-bawahan anda. Tidak ada kata menunggu.. genderang perang terhadap RIBA sudah diperintahkan.. bersegeralah bergabung pada jihad ini wahai orang-orang yang beriman.. bukan ISLAM KTP.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Ciri Tipe Orang yang Suka Ber-Kamuflase

Hukum Istri Meninggalkan Rumah Saat ada Masalah dengan Suami

Bakso di Ciracas yang Paling Enak dan Populer