Beberapa Kondisi Anak Hasil Perceraian Saat Dewasa

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang ditemui .. bahwa anak dengan orang tua yang bercerai saat mereka masih dibawah 15 tahun dan jika sudah dwasa makan cenderung akan :

  1. Beranggapan bahwa perceraian itu adalah hal biasa
  2. Perceraian itu tidak menimbulkan efek negatif dan lebih buruk jika mempertahankan pernikahan (sebetulnya subtansi "mempertahankan pernikahan" jika sudah ada anak adalah "mempertahankan keutuhan keluarga"
  3. Dalam mengambil keputusan akan cendrung "Lari" dari masalah ketimbang menghadapi masalah didepan mata, ini karena pentingnya dan cara komunikasi dalam bekeluarga mereka kurang paham
  4. Lebih memilih untuk tidak menikah dengan segala alasan dan pertimbangannya
  5. Akan merasa tertekan jika dihadapi dengan saran akan aturan sebagaimana semestinya menjalankan hidup
Perceraian memang diperbolehkan dan dalam agama Islam memang diperbolehkan jika sulit untuk dipertahankan, akan tetapi ini adalah perbuatan yang dibenci artinya kebencian-kebencian akan hinggap di hati masing-masing anggota keluarga tersebut .. disini kita akan lebih sulit menjadi orang yang ikhlas dan keburukan serta masalah dan bahaya-bahaya akan jauh lebih banyak yang datang ketimbang kebahagiaan.

Kadang saya masih suka heran dengan orang yang sudah berumur menganggap perceraian itu "Keren dan Tuntutan Kedihupan Modern" sedangkan mempertahankan keutuhan keluarga dengan mengikuti ajaran agama islam yang mulia adalah "Kehidupan Desa dan Kampungan". Tentu jika orang seperti itu "berani" mempertanyakan ke dirinya sendiri apa anggapan itu sudah benar dan berdasar mereka akan menemukan jawabannya "Tidak Benar".

Segala alasan akan selalu ditiupkan melalui kekhawatiran oleh pihak-pihak yang tidak terlihat yang menuntut kita menjadi pengikutnya di kehidupan selanjutnya, dan dia yang meniupkan kekhawatiran tersebut akan mendapatkan penghargaan tertinggi oleh pimpinannya .. dan dia adalah Setan yang bernama DASIM yang bertugas menyerang sebuah keluarga melalui hasutan bisikan kekhawatiran sampai mereka bercerai.

Jika anda sudah pernah menggetarkan Arsy Allah dilangit ke Tujuh dengan perceraian .. maka getarkanlah sekali lagi dengan Tobat .. Bukan dengan menyuruh anak anda yang bermasalah dengan suami untuk bercerai .. atau memanggil dukun .. atau memanggil ABRI untuk hantam suami anak anda .. Berikanlan saran dan nasihat dengan dasar kebaikan .. insya Allah anda dan anak anda akan selalu dilindungi dunia dan akhirat.

Tanggung jawab atas kaum kerabat dan sahabat dekat.
Allah berfirman, “Dan peringatilah keluargamu dan kaum kerabatmu.” (QS. Asy syu’ara 214)
Setiap mukmin bertanggungjawab untuk mengajak kaum kerabat dan saudara-saudaranya mentaati Allah.

Mungkin anda juga beberapa orang tua yang mendorong anaknya untuk bercerai ketimbang mentaati suaminya .. disini kita dapat menemui manusia yang menempatkan dirinya diatas Sang Pencipta .. dan mungkin juga teguran datang namun tidak akan dianggap sebagai teguran ...  jika anaknya akan kembali ke suami dan anak-anaknya maka akan ditakut2i tidak akan dianggap anak atau dijadikan anak durhaka .. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Ciri Tipe Orang yang Suka Ber-Kamuflase

Hukum Istri Meninggalkan Rumah Saat ada Masalah dengan Suami

Bakso di Ciracas yang Paling Enak dan Populer